Penggunaan Ruang oleh Beruang Madu di Areal Konservasi IUPHHK-HTI PT. RAPP Estate Meranti
| Abstract views: 1311
| PDF views: 1081
Abstract
Keberadaan beruang madu (Helarctos malayanus Raffles 1821) di Indonesia dapat ditemukan di Pulau Sumatera dan
Kalimantan. Beruang madu mengalami berbagai ancaman populasi dan habitat baik yang terjadi secara alami maupun
akibat manusia. Upaya konservasi yang dilakukan perlu didukung oleh informasi ilmiah mengenai keberadaan
populasi dan kondisi habitat yang sesuai bagi spesies tersebut sehingga dapat disusun suatu strategi pengelolaan yang
efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan beruang madu di Estate Meranti,
penggunaan ruang beruang madu dan faktor dominan habitat penduga keberadaan beruang madu di Estate Meranti.
Metode penelitian yaitu analisis vegetasi, transek jalur, observasi lapang dan pemetaan diagram profil habitat.
Keberadaan beruang madu diketahui melalui perjumpaan tidak langsung. Beruang madu menggunakan ruang baik
pada tipe vegetasi hutan tiang tinggi (TPF) maupun transisi dengan gambut (TRF). Vegetasi yang dijadikan tempat
beraktivitas yaitu pohon dengan ketinggian rata-rata 20 m dan diameter rata-rata 51 cm. Komponen habitat yang
paling berpengaruh terhadap keberadaan beruang madu yaitu kerapatan vegetasi, penutupan tajuk rata-rata, jumlah
jenis pohon dan pohon pakan serta jumlah individu pohon dan pohon pakan.
Kata kunci: beruang madu, Estate Meranti, faktor dominan, penggunaan ruang.
Kalimantan. Beruang madu mengalami berbagai ancaman populasi dan habitat baik yang terjadi secara alami maupun
akibat manusia. Upaya konservasi yang dilakukan perlu didukung oleh informasi ilmiah mengenai keberadaan
populasi dan kondisi habitat yang sesuai bagi spesies tersebut sehingga dapat disusun suatu strategi pengelolaan yang
efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan beruang madu di Estate Meranti,
penggunaan ruang beruang madu dan faktor dominan habitat penduga keberadaan beruang madu di Estate Meranti.
Metode penelitian yaitu analisis vegetasi, transek jalur, observasi lapang dan pemetaan diagram profil habitat.
Keberadaan beruang madu diketahui melalui perjumpaan tidak langsung. Beruang madu menggunakan ruang baik
pada tipe vegetasi hutan tiang tinggi (TPF) maupun transisi dengan gambut (TRF). Vegetasi yang dijadikan tempat
beraktivitas yaitu pohon dengan ketinggian rata-rata 20 m dan diameter rata-rata 51 cm. Komponen habitat yang
paling berpengaruh terhadap keberadaan beruang madu yaitu kerapatan vegetasi, penutupan tajuk rata-rata, jumlah
jenis pohon dan pohon pakan serta jumlah individu pohon dan pohon pakan.
Kata kunci: beruang madu, Estate Meranti, faktor dominan, penggunaan ruang.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.