Karakteristik Semen Segar Domba Garut Tipe Laga pada Tiga Waktu Penampungan Semen

Herdis Herdis
| Abstract views: 3668 | PDF views: 6440

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu penampungan semen yang berbeda terhadap karakteristik semen segar domba garut tipe laga. Penelitian menggunakan tujuh ekor domba garut jantan. Penampungan semen dilakukan seminggu sekali menggunakan vagina buatan. Karakteristik semen segar yang diamati adalah warna, volume, kekenta-lan, keasaman, konsentrasi, abnormalitas, persentase motil, persentase hidup dan persentase membran plasma spermato-zoa. Waktu penampungan semen yang berbeda berpengaruh terhadap karakteristik semen segar yang dihasilkan. Waktu penampungan semen pukul 06.00 menghasilkan kualitas semen segar domba garut tipe laga paling baik berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan waktu penampungan semen pukul 12.00 namun tidak berbeda nyata (p>0,05) dibandingkan dengan waktu penampungan semen pukul 09.00. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa perbedaan waktu berpengaruh terhadap suhu dan kelembaban ruangan. Guna mendapatkan kualitas semen segar yang lebih baik disarank-an waktu penampungan semen domba garut tipe laga dilakukan pada pukul 06.00-09.00.

Keywords

karakteristik semen, waktu penampungan semen, domba garut

Full Text:

PDF

References

Adiati, U., Subandriyo, Tiesnamurti, B. & Aminah, S. (2001). Karakteristik semen segar tiga genotipe domba persilangan. Dalam H. Budi (Editor), Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (hal 113-117). Bogor: Puslitbang Peternakan Kementerian Pertanian.

Arifiantini, R. I. (2012). Teknik koleksi dan evaluasi semen pada hewan. Bogor: IPB Press.

Ariantie, O. S., Yusuf, T. L., Sajuthi, D. & Arifiantini, R. I. (2014). Kualitas semen cair peranakan etawah dalam modifikasi pengencer tris dengan trehalosa dan rafi-nosa. Jurnal Veteriner, 15(1), 11-22.

Ax R. L., Dally, M., Didion, B. A., Lenz, R. W., Love, C. C., Varner, D. D., Hafez, B & Bellin, M. E. (2008). Semen evalu-ation in farm animal reproduction. 7th eds. Baltimore: Hafez, B. & Hafez. E. S. E.

Bebas, W. & Laksmi, D. N. D. I. (2015). Vi-abilitas spermatozoa ayam hutan hijau dalam pengencer posfat kuning telur ditambah laktosa pada penyimpanan 5oC. Jurnal Veteriner, 16(1), 62-67.

Berman, A. (2005). Estimates of heat stress relief needs for Holstein dairy cows. J. Anim. Sci, 83, 1377-1384.

Diliyana, Y. F., Susilawati, T. & Rahayu, S. (2014). Keutuhan membran spermato-zoa disekuensing sentrifugasi gradien densitas Percoll Berpengencer An-dromed dan CEP-2 yang ditambahkan kuning telur. Jurnal Veteriner, 15(1), 23-30.

Garner D. L & Hafez, E. S. E. (2008). Sperma-tozoa and seminal plasma. In E. S. E. Hafez & B. Hafez (Editor). Reproduction in farm animal. ( pp. 96 - 109 ) Baltimore: Lippincott & Williams.

Hafez, E. S. E. & Hafez B (2000). Reproduc-tion in farm animal. 7th Edition. Philadel-phia: Lea and Febiger.

Hartanti, A. W. & Karja, N. W. K. (2014). Karakteristik frozen-thawed spermatozoa domba Garut yang dikriopreservasi dalam pengencer yang mendapat im-buhan Orvus ES Paste. Jurnal Veteriner, 15(4), 454-460.

Hastono, M. E. (2001). Keragaan reproduksi domba rakyat di Kabupaten Garut. Da-lam H. Budi (Editor), Prosiding seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner (hal 100-105). Bogor: Puslitbang Peternakan Kementerian Pertanian.

Herdis. (2011). Penerapan teknologi insemi-nasi buatan dalam peningkatan produk-tivitas ternak ruminansia kecil di Indo-nesia. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Fisiologi dan Reproduksi Ter-nak. Jakarta: BPPT Press.

Herdis. (2015). Daya motil dan keutuhan membran plasma spermatozoa domba Garut (Ovis Aries) pada penambahan kolesterol dalam pengencer semen tris kuning telur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 19(1), 16-23.

Herdis, Darmawan I. W. A. & Nuradianto. (2015). Peranan dextrosa dalam mempertahankan daya hidup spermatozoa dalam proses pembekuan semen domba. Dalam M. K. Ekayanti (Editor), Prosiding seminar nasional bioresources untuk pembangunan ekonomi hijau. Peran bioteknologi dalam peningkatan populasi dan mutu genetik ternak mendukung kemandirian daging dan susu nasional (hal 256-265). Bogor: LIPI.

Hidayati, N., Arifiantini, R. I & Sajuthi, D. (2015). Preservasi semen kambing peranakan etawa dalam pengencer tris dan sitrat kuning telur dengan penam-bahan sodium dodecyl sulphate. Jurnal Veteriner, 16(3), 334-342.

Indriani, Susilawati, T. & Wahyuningsih, S. (2013). Daya Hidup spermatozoa sapi Limousin yang dipreservasi dengan metode water jacket dan free water jacket. Jurnal Veteriner, 14(3), 379-386.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2914/Kpts/Ot.140/6/2011 ten-tang penetapan rumpun domba Garut. [Online] Diambil dari http://ditjennak.pertanian.go.id/download. php?file=8%20-%20Domba %20Garut

_Jabar.pdf. [24 Oktober 2016].

Matahine, T., Burhanuddin & Marawali, A. (2014). Efektivitas air buah lontar da-lam mempertahankan motilitas, viabili-tas dan daya tahan hidup spermatozoa sapi Bali. Jurnal Veteriner, 15(2), 263-273.

Mulyono, S. (2000). Teknik pembibitan kambing dan domba. Cetakan ke-3. Jakarta: Penebar Swadaya.

Nalley, W. .M. M. & Arifiantini, R. I. (2013). The Hypo-osmotic swelling test in fresh Garut ram spermatozoa. J.Indonesian Trop.Anim.Agric, 38(4), 212-216.

Nurcholis, Arifiantini, R. I. & Yamin, M. (2016). Kriopreservasi semen domba Garut menggunakan tris kuning telur yang disuplementasi Omega-3 minyak ikan salmon. Jurnal Veteriner, 17(2), 309-315.

Nyuwita, A., Susilawati, T. & Isnaini, N. (2015). Kualitas semen segar dan produksi semen beku sapi Simmental pada umur yang berbeda. J. Ternak Tropika, 16(1), 61-68.

Qomariyah, Mihardja, S. & Idi, R. (2001). Pengaruh kombinasi kuning telur dengan air kelapa terhadap daya tahan hidup dan abnormalitas spermatozoa domba Priangan pada penyimpanan 5°C. Dalam H. Budi (Editor), Prosiding Seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner (hal 172-177). Bogor: Puslitbang Peternakan Kementerian Pertanian.

Rizal, M., Toelihere, M. R., Yusuf, T. L., Purwantara, B. & Situmorang, P. (2003). Karakteristik penampilan re-produksi pejantan domba Garut. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 8(2), 134-140.

Rizal, M. & Herdis (2008). Inseminasi buatan pada domba. Jakarta: Penerbit Rine-ka Cipta.

Rizal, M., Herdis & Sangaji. (2013). Fetal bovine serum dalam pengencer tris mempertahankan kehidupan dan keutuhan membran plasma spermatozoa semen beku domba Garut. Jurnal Veteriner, 14(4), 437-443.

Rizal, M., Herdis, Nasrullah, Riyadhi, M., Sangadji, I. & Yulnawati. (2015). Kri-opreservasi semen domba Garut dengan Ppngencer tris yang disuplementasi Ethylene Diamine Tetraacetic Acid. Jurnal Veteriner, 16 (2), 249-255.

Samik, A., Oktanella, Y., Hernawati, T., Widjaja, N. M. R. & Dewanti, I. P. P. (2014). Penambahan osteopontin da-lam pengencer semen beku sapi perah Friesian Holstein meningkatkan ek-spresi B-Cell CII/Lymphoma-2 sper-matozoa postthawing. Jurnal Vete-riner, 15(4), 461-466.

Santoso & Herdis. (2013). Peranan raffinosa ke dalam mempertahankan kualitas se-men beku domba Garut. Dalam R. I. Arifiantini (Editor), Prosiding semi-nar nasional : Peran reproduksi dalam penyelamatan & pengembangan

plasma nutfah hewan di Indonesia (hal 110-114). Bogor: Asosiasi Repro-duksi Hewan Indonesia.

Syamyono, O., Samsudewa, D. & Setiatin, E. T. (2015). Karakteristik semen dan ka-dar testosteron berdasarkan ukuran ling-kar skrotum kambing kejobong muda dan dewasa. Jurnal Veteriner, 16(2), 256-264.

Toelihere. (1993). Inseminasi buatan pada ter-nak. Bandung. Angkasa.

Yulnawati & Herdis. (2009). Kualitas semen cair domba Garut pada penambahan sukrosa dalam pengencer tris kuning telur. Jurnal Ilmu Ternak dan Vete-riner, 14(1), 45-49.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.