STRUKTUR KOMUNITAS JENIS IKAN ASLI DI WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT

Andika Luky Setiyo Hendrawan, Dimas Angga Hedianto, Agus Arifin Sentosa
| Abstract views: 2303 | PDF (Bahasa Indonesia) views: 1659

Abstract

Waduk Ir. H. Djuanda adalah salah satu waduk dari tiga waduk yang membendung aliran Sungai Citarum. Waduk ini memiliki banyak fungsi salah satunya adalah untuk kegiatan perikanan. Perubahan kondisi waduk dan adanya introduksi ikan untuk meningkatkan produksi ikan diduga telah menyebabkan keberadaan ikan asli menjadi terdesak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi struktur komunitas ikan asli yang ada di Waduk Ir. H. Djuanda saat ini. Penelitian dilakukan dengan metode stratified random sampling pada bulan Maret, Juni, Agustus dan November 2017. Pengambilan ikan contoh dilakukan menggunakan jaring insang percobaan dengan mata jaring 1”;1,5”;2”.2,5”;3” dan 4”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan asli yang tertangkap ada 8 spesies didominasi oleh ikan lalawak (Barbonymus balleroides). Hasil analisa data menggunakan indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dominansi (D) dan kekayaan jenis (R) menunjukkan bahwa struktur komunitas ikan asli mengalami tekanan ekologis ringan hingga berat, rasio kelimpahan biomassa (W) menunjukkan bahwa komunitas ikan asli terganggu.

Kata kunci: Ikan asli, indeks ekologi, struktur komunitas, waduk Ir. H. Djuanda.

Keywords

Ikan asli, indeks ekologi, struktur komunitas, waduk Ir. H. Djuanda

References

Andani, A., Herawati, T., Zahidah, & Hamdani, H. (2017). Identifikasi dan inventarisasi ikan yang dapat beradaptasi di Waduk Jatigede pada tahap inundasi awal. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, VIII (2): 28–35.

Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI). (2017). Pemulihan populasi ikan dan rehabilitasi lingkungan di Waduk Ir. H. Djuanda, Purwakarta. Purwakarta: BRPSDI.

Fachrul, M. (2008). Metode sampling bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Froese, R., & Pauly, D. (2017). FishBase. [Online]. Diambil dari www.fishbase.org, [01 Oktober 2017].

Guerrero III, R. D. (2014). Impacts of introduced freshwater fishes in the Philippines (1905-2013): a review and recommendations. Philippine Journal of Science, 143 (1): 49–59.

Hedianto, Di. A., & Purnamaningtyas, S. E. (2011). Penerapan kurva ABC (rasio kelimpahan/biomassa) untuk mengevaluasi dampak introduksi terhadap komunitas ikan di Waduk Ir. H. Djuanda. Prosiding Forum Na-sional Pemacuan Sumber Daya Ikan III: 1–11.

Kartamihardja, E. S. (2008). Perubahan komposisi komunitas ikan dan faktor-faktor penting yang memengaruhi selama empat puluh tahun umur Waduk Ir. H. Djuanda. Jurnal-Iktiologi Indonesia, 8 (2): 67–78.

Kartamihardja, E. S., & Hardjamulia, A. (1983). Kontribusi penebaran ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap produksi ikan Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Bulletin Penelitian Perikanan Darat, 4 (1): 37–40.

Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S. N., & Wirjoatmodjo, S. (1993). Freshwater fishes of western Indonesia and Sulawesi (ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi). Indonesia: Periplus Editions Ltd.

Krebs, C. (1989). Ecological methodology. New York: Harper and Row Inc.

Magurran, A. (2004). Measuring biological diversity. Oxford, United Kingdom: Blackwell Science Ltd.

Michael, P. (1995). Metode ekologi untuk penyelidikan ladang dan laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia.

Nastiti, A. S., Nuroniah, S., Purnamaningtyas, S. E., & Kartamihardja, E. S. (2001). Daya dukung perairan Waduk Jatiluhur untuk budi daya ikan dalam keramba jaring apung. Jurnal Penelitian Perikanan Indonsia, 7 (2): 14–21.

Odum, E. P. (1993). Dasar-dasar ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sarnita, A. S. (1982). Pengelolaan perikanan waduk jatiluhur. Prosiding Seminar Perikanan Perairan Umum: 211–220.

Sentosa, A. A., & Wijaya, D. (2012). Struktur komunitas ikan introduksi di Danau Batur, Bali. Berita Biologi, 11 (3): 1–9.

Sentosa, A. A., & Wijaya, D. (2013). Potensi ikan zebra cichlid (Amatitlania nigrofasciata Günther, 1867) di Danau Beratan, Bali ditinjau dari aspek biologinya. Bawal, 5(2): 113–121.

Simarmata, A., Adiwilaga, E., Lay, B., & Partono, T. (2008). Kajian keterkaitan antara cadangan oksigen dengan beban bahan organik di zona lakustrin dan transisi Waduk Ir. H. Djuanda. Jurnal Penelitian Perikanan Indonsia, 14 (1): 1-14

Sulastri, Nomosatriyo, S., & Hamdani, A. (2016). Kondisi lingkungan perairan dan keanekaragaman sumberdaya ikan di Danau Maninjau, Sumatera Barat. BAWAL, 8 (1): 1–12.

Tampubolon, P. A. R. P., Rahardjo, M. F., & Krismono. (2014). Potensi ancaman invasif ikan oskar (Amphilophus citrinellus) di Waduk Ir. H. Djuanda. Widyariset, 17 (3): 311–322.

Teixeira, H., Salas, F., Pardal, M. A., & Marques, J. C. (2007). Applicability of ecological evaluation tools in estuarine ecosystems: the case of the lower Mondego estuary (Portugal). Hydrobiologia, 587 (1): 101–112.

Tjahjo, D. W. H., & Purnamaningtyas, S. E. (2008). Kajian kualitas air dalam evaluasi pengembangan perikanan di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonsia, 14 (1): 15–29.

Umar, C., & Kartamihardja, E. S. (2006). Hubungan antara fluktuasi tinggi muka air dan hasil tangkapan ikan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 12 (3): 149–158.

Umar, C., & Sulaiman, P. (2013). Status introduksi ikan dan strategi pelaksanaan secara berkelanjutan di perairan umum daratan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 5 (2): 113–120.

Wijaya, D., Sentosa, A. A., & Tjahjo, D. W. H. (2012). Kajian kualitas perairan dan potensi produksi sumber daya ikan di Danau Batur, Bali. Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI: 386–399.

Yemane, D., Field, J., & Leslie, R. (2005). Exploring the effects of fishing on fish assemblages using abundance biomass comparison (ABC) curves. ICES Journal of Marine Science, 62 (3): 374–379.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.